Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang
handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan
wireless.
FITUR-FITUR MIKROTIK
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2.
Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi CHAP,PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.
5.
Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,
RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7.
Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address,
range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags
dan MSS.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.
9.
IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1,
2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan
DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS)
MODP groups 1, 2,5.
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out.
Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung
128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
15.
Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,
MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk
PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy
server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung
protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21.
Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP,
Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan
Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
Selanjutnya
saya akan menjelaskan tentang konfigurasi pada Mikrotik RouteOS dengan
menggunakan winbox.Setelah itu kita buka winbox dan masukan user name
dan passwordnya. Biasanya user name nya adalah "admin" dan passwordnya
kosong. Lalu kita search MAC Address RouterOS lalu enter.
Setelah itu kita set interfacenya.
Pada
jaringan mikrotik ini, dibagi menjadi 2 interface, yaitu publik dan
jaringan private. Jaringan Private terhubung dari router ke
masing-masing PC, dimana masing-masing PC menggunakan IP static
(192.168.10.0/24).
Setelah itu kita lihat pada halaman interface
apakah interface yang kita buat tadi sudah ada atau belum seperti gambar
dibawah ini:
setelah itu kita cek pada bagian IP - address list apakah interface
yang tadi sudah tampil,kita pastikan pada bagian public terdapat tanda D
yakni dynamic yang mana Ip tersebut yang akan terhubung langsung dengan
internet diluar,yang mana internet yang bagian luar akan mengenali IP
pada bagian public saja, ip dynaimc ini didapatkan dari setting DHCP
CLIENT dan hasilnnya seperti kita lihat pada gambar dibawah ini:
kemudian kita perlu mensetting NAT Rule. NAT atau network address
translation adalah sesuatu yang bisa membuat single device seperti
router untuk berfungsi seperti sebuah agen antara internet (public
network) dan sebuah jaringan local(private network).ini artinya ada
sebuah IP address yang unik yang diperlukan untuk mempresentasikan
keseluruhan grup computer terhadap apapun yang ada diluar jaringan
mereka.
Photobucket
NAT yang sering dipakai biasanya adalah tipe
masquerading yang merupakan suatu teknik menyembunyikan seluruh ruang
alamat IP, dibelakang alamat IP lain. tipe ini biasanya
diimplementasikan dalam suatu perangkat routing yang menggunakan
stateful table terjemahan dari address yang tersembunyi kealamat IP
tunggal dan kemudian readdress yang keluar dari Internet Protocol (IP)
tampaknya berasal dari router.
Yang mana konfigurasi nya seperti gambar dibawah ini:
Setelah itu kita pastikan pada halaman firewall sudah tampil masquerading yang kita buat tadi pada bagian NAT.
MANAJEMEN BANDWIDTH
Proses
pengaturan (shaping) bagian dari sebuah koneksi jaringan ke arah dunia
luar dan memutuskan pemakaian bandwidth yang diperbolehkan berdasarkan
aktivitasnya. biasanya digunakan dengan Internet Service Providers
(ISP), disini digunakan sebuah tool untuk membatasi atau mengatur
pemakaian bandwidth oleh user. Sebuah ISP boleh menggunakan bandwidth
shaping untuk membatasi kemampuan seorang user untuk mengambil alih
kontrol terlalu besar untuk internet gateway. Bandwidth shaping biasanya
juga sering disebut bandwidth management.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan shapping bandwidth:
1. Klik menu Queues > Queues Tree, klik tanda (+) merah
Pada tab General, isikan:
Nama : gigih dan tedy (kami mengambil 2 bagian)
Target address : 192.168.10.6 dan 192.168.10.3.
Max limit upload dan download : 64 kbps (Tergantung keingnan anda)
Burst threshold : 128 kbps (tergantung keinginan anda)
Burst time : 2
Setelah konfigurasi di atas selesai, kita dapat menggunakan menu
torch untuk mengecek apakah bandwidth yang telah ditentukan berjalan
dengan baik. Sekaliguis kita dapatt melihat trafik dari ip yang kita
setting tadi. Berikut tampilan dari menu torch.
Dari gambar dapat dilihat bahwa Tx dan Rx Limit yang ditampilkan
menunjukkan limit bandwidth yang telah dibuat sebelumnya.disini terdapat
3 icon warna yaitu Icon berwarna hijau menunjukkan bandwidth yang
digunakan kurang dari batasan atau limitnya. Jika icon berubah menjadi
warna kuning, berarti bandwidth mendekati full dan jika berubah menjadi
merah, berarti bandwidth yang telah disediakan telah digunakan
seluruhnya.gambar diatas sudah berwarna merah berarti sudah melewati
batas maksimum bandwidth.
Max-limit merupakan batas maksimal bandwidth .
Burst-limit
merupakan batasan maksimal bandwidth yang dapat dikonsumsi dalam waktu
yang singkat yang ditentukan dengan burst-time.
Burst-Thres
merupakan pemicu atau trigger atau titik pembalik atau batasan bandwidth
riil yang diterima sebagai pembatas burst-limit.
Berarti dari
konfigurasi shaping 2 komputer tersebut dapat memperoleh bandwidth penuh
selama traffic riilnya belum mencapai 128kbps, jika dia sudah mencapai
traffic riilnya maka secara otomatis bandwidth yang dia dapatkan akan
berangsur-angsur turun menuju 64 kbps. Skenario seperti ini sering
diterapkan di warnet yang lebih mengutamakan klien yang browsing
daripada klien yang melakukan download. Dengan menggunakan konfigurasi
seperti diatas sering kali klien yang browsing akan merasa cepat karena
mereka sering kali mendapatkan 128 kbps sedangkan jika mereka mulai
melakukan download data dari internet maka jatah koneksi mereka akan
turun menjadi 64 kbps.