Jumat, 23 September 2016

Pengertian Augmented Reality (AR)

Pengertian Augmented Reality (AR)


   Semakin hari kemajuan teknologi di dunia semakin berkembang. Ketajaman sebuah gambar yang awalnya berupa gambar 1 dimensi kini berkembang menjadi 3 dimensi. Kita dapat melihat sebuah gambar pada dunia maya kini menjadi tampak nyata.Dan karena itu munculah istilah Augmented Reality dan Virtual Reality.


=> Augmented Reality
adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan.
    Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.


     Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.

     Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

     Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif.

     Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.

=> Virtual Reality

Virtuality Continuum
Virtuality Continuum oleh Milgram dan Kishino (1994)
      Milgram dan Kishino (1994) merumuskan kerangka kemungkinan penggabungan dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke dalam sebuah kontinuum virtualitas. Sisi yang paling kiri adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan sisi paling kanan adalah lingkungan maya yang berisi benda maya.
     Dalam realitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kiri, lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtualityatau virtualitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dan virtualitas tertambah digabungkan menjadi mixed realityatau realitas campuran.


Perangkat
Head Mounted Display
     Terdapat dua tipe utama perangkat Head-Mounted Display (HMD) yang digunakan dalam aplikasi realitas tertambah, yaitu opaque HMDdan see-through HMD. Keduanya digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan dan memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Opaque Head-Mounted Display

       Ketika digunakan di atas satu mata, pengguna harus mengintegrasikan padangan dunia nyata yang diamati melalui mata yang tidak tertutup dengan pencitraan grafis yang diproyeksikan kepada mata yang satunya. Namun, ketika digunakan menutupi kedua mata, pengguna mempersepsikan dunia nyata melalui rekaman yang ditangkap oleh kamera. Sebuah komputer kemudian menggabungkan rekaman atas dunia nyata tersebut dengan pencitraan grafis untuk menciptakan realitas tertambah yang didasarkan pada rekaman.



Augmented reality

Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensidan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.[1] Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan.[2][3]
Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran[4][5], sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan,militer, industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.
Pada tahun 1957, Seorang laki-laki yang dikenal dengan namaMorton Helig mulai membangun sebuah mesin bernama Sensorama, Mesinini memberikan pengalaman sinematis pada seluruh indra pengguna, Mesinini berbentuk seperti mesin arkade tahun 80an, Mesin ini dapatmenyemburkan angin pada pengguna, menggetarkan kursi yang andaduduki, memainkan suara dan memproyeksikan lingkungan di depan dansisi kepala pengguna dalam sebuah bentuk stereoscopic 3D. Mesin inisangat mengesankan dengan demo film perjalanan disekitar Brooklynnyatetapi mesin ini tidak di jual secara komersial dan sangat mahal membuatfilm tersebut untuk kalangan luas karena mengharuskan Kameramenmembawa tiga kamera sekaligus, walaupun mesin ini lebih terlihat sebagai Virtual Reality  tetapi sangat jelas terlihat ada elemen Augmented Reality yang terlibat, dengan dua perangkat yang berada diantara pengguna danlingkungan dan fakta bahwa lingkungan itu adalah lingkungan itu sendiri,Dunia nyata yang dilihat dalam situasi realtime– bahkan jika direkam.
Pada tahun 1966 Professor Ivan Sutherland dari Teknik ElektroHarvard menemukan salah satu perangkat paling penting yang digunakanbaik dalam AR atau VR.Perangkat ini bernama Head Mounted Display
atauHMD untuk singkatnya.Perangkat ini sangat berat jika digantungkan dikepala Seseorang sehingga perangkat harus ini digantungkan pada langit-lagit Lab, Karena itu alat ini mendapat julukan The Sword of Damocles Karena lahir pada awal jaman teknologi komputer, kemampuan grafisperangkat ini cukup terbatas dan hanya menampilkan wireframe sederhanadari model lingkungan yang dihasilkan.Meskipun demikian alat inimerupakan langkah pertama dalam pembuatan AR.

Walau AR sudah ada cukup lama dan dalam bentuk yang berbeda-beda, Ungkapan
 Augmented Reality seharusnya sudah tercipata olehProfessor Tom Caudell ketika Ia Bekerja di Boeing’s Computer Service’s  Adaptive Neural Systems Research and Development Project di Seattle. Dalam pencariannya untuk membantu memudahkan proses manufaktur danrekayasa, perusahaan penerbangan itu Ia mulai mengaplikasikan teknologi
Virtual Reality  yang akhirny menlahirkan beberapa
software complex yang dapat menentukan posisi setiap kabel pada saat proses manufaktur. Iniartinya mekanik tidak harusbertanya atau mencoba mengartikan apa yang Iatemukan di diagram manual.
Pada saat yang bersamaan di tahun 1992, dua tim yang lain membuatlangkah besar menuju dunia yang baru ini. LB. Rosenberg menciptakan apayang dikenal sebagai sistem AR pertama yang dapat berfungsi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat yang dikenal sebagai Virtual Fixtures, mesin ini berguna untuk memberi isyarat pada penggunanya sehinggamemudahkan pekerjaannya.
Tim kedua yang terdiri dari Steven Feiner, Blair Maclntyre danDoree Seligman yang semuanya sekarang memimpin dibidang AR,menyerahkan hasil penelitian mereka tentang sistem yang mereka sebut KARMA (Knowledge-based Augmented Reality for Maintenance Assistance) Tim dari Kolombia membuat HMD dengan tracker buatanLogitech. Project ini adalah untuk Mengembangkan grafis 3D dari Gambaruntuk menunjukan bagai mana memuat dan memperbaiki sebuah mesintanpa harus mengacu pada pentujuk. Hasil penelitian ini cukup baik danbanyak dikutip di komunitas sains/
Untuk Membuktikan bahwa AR bukan hanya untuk pekerjaan saja,AR memasuki dunia Seni pada tahun 1994, Julie Martin menjadi orang yangpertama membawa konsep ini ke dunia publik. Dia menciptakan sebuahPameran yang didanai oleh pemerintah di Australia. Acara ini berjudul
“Dancing in Cyberspace” di mana penari dan akrobator berinterkasi denganobjek virtual yang di proyeksikan pada ruang yang sama.

Sampai pada tahun 1999 AR tetap menjadi mainan para peneliti.Alat yang berat mahal dan software yang rumit menyebabkan consumertidak pernah bahkan tidak tahu dimana tempat teknologi ini tumbuh. Sejauhini yang dikhawtirkan adalah explorasi kedalam dunia virtual akan mati.Semua itu berubah ketika Hirokazu Kato yang berasal dari Nara Institute of Science and Technology merilis ARToolKit ke komunitas Open Source Untuk pertamakalinnya, alat ini memungkinkan untuk  Video CaptureTracking dari dunia nyata untuk berkombinasi dengan interaksi pada objek virtual dan memberikan grafis 3D yang dapat digunakan di berbagaiplatform sistem operasi. Walaupun ponsel pintar pada saat itu belum ditemukan, alat ini yang memungkinkan sebuah perangkat handheldsederhana yang memiliki kamera dan koneksi internet untuk menghasilkanAR. Hampir semua AR yang berbasih flash yang dilihat melalui webbrowser dapat menjadi mungkin dengan ARToolkit.
Di tahun 2000 Bruce Thomas dan timnya Wearable Computer Lab diUniversity of South Australia mendemonstrasikan outdoor mobileaugmented reality
dengan nama ARQuake, ARQuake adalah game Quakeyang menggunakan lingkungan dunia nyata sebagai tempatnya dan objek virtual sebagai musuhnya, alat ini terdiri dari komputer gendong, gyroscope,GPS sensor, dan Head Mounted Display . alat ini masih dikembangkan danbelum akan dikomersialkan.

Tahun 2008 AR dapat digunakan pada ponsel pintar walau belummendekati dengan apa yang seharusnya. Mobilizy adalah salah satu pionirdengan applikasinya yang bernama Wikitude pada ponsel yang berbasihandroid pengguna dapat melihat melalui kamera ponsel mereka augmentasidari daerah dimana kamera itu di arahkan.Wikitude kemudian mensupportplatform iPhone dan Symbian dan juga meluncurkan applikasi navigasiyang menggunakan AR applikasi ini bernama Wikitude Drive.

Jumat, 16 September 2016

TUTORIAL CARA MEMBUAT AUGMENTED REALITY (AR)

Apa saja yang dibutuhkan ?

1. Unity 3D Free Version [ http://unity3d.com/unity/download ]

2. Vuforia SDK : Unity Extension [ https://developer.vuforia.com/downloads/sdk ]

3. Android SDK [ http://developer.android.com/sdk/index.html ]

saya srankan untuk mendownload semua keperluan untuk membuat aplikasi ini. Pertama, buka Unity 3D


Pilih setup defaults for : 3D, kemudian pilih Create.

Pastikan Anda sudah mendownload Vuforia SDK Unity Extension dengan file ekstensi .unitypackage.
Pilih Assets > Import Package > Custom Package, kemudian locate folder dimana Anda menyimpan Vuforia SDK.
Jika sudah, pilih Open.

Secara default semua konten terseleksi semua, atau Anda bisa memastikannya dengan pilih tombol “All”, jika sudah pilih Import.


Anda akan mendapati beberapa direktori baru pada folder Assets jika proses import berhasil.

 Karena target buildnya akan kita porting menjadi aplikasi Android, maka kita perlu menaambahkan direktori Android SDK yang Anda sudah Download dan Update kedalam External Tools yang bisa Anda setting di Edit > Preferences. Pada bagian Android SDK Location, locate folder dimana Anda menyimpan Android SDK.
Untuk menyimpan scene utama kita membutuhkan sebuah direktori supaya file-filenya tertata rapih. Klik Kanan pada jendela Project di folder Assets, kemudian buat folder baru dengan nama ‘Scenes’.
Pilih file > Save Scene, keudian beri nama scene tersebut sesuai kebutuhan. Pilih target folder ‘Scenes’.
Pilih menu File > Build Settings, pilih Add Current untuk menambahkan scene kedalam target build. Pada Platform, pilih Android kemudian pilih Switch Platform. Jika sudah, close jendela Build Settings
Pada jendela Project, buka folder Assets > Qualcomm Augmented Reality > Prefabs, kemudian pilih ARCamera, lalu drag ke jendela Hierarchy. Jika dalam Jendela Hierarchy masih ada default camera (mainCamera), delete degault camera terlebih dahulu.
Hal yang serupa juga untuk prefabs ImageTarget. Drag ImageTarget kedalam hierarchy. Sebenarnya Anda bisa saja drag-n-drop ARCamera dan Image Target kedalam jendela scene. Namun untuk menjaga supaya posisinya tetap mengikuti posisi prefabs, maka drag tiap prefab kedalam jendela Hierarchy. Oke, selanjutnya Anda harus terdaftar terlebih dahulu sebagau User di situs developer vuforia. Silahkan signup terlebih dahulu di https://developer.vuforia.com. Jika akun Anda sudah terverifikasi buat terlebih dahulu lisensi key supaya kita bisa mengunggah image target ke situs Vuforia.
 Pilih ‘Create your first license key’.
Lengkapi semua kolom yang dibutuhkan untuk membuat lisensi key. Pada Deployment Plans pilih ‘none’. Artinya kita menggunakan lisensi free

Jika telah selesai, klik Confirm untuk mengakhiri pembuatan lisensi.
Selanjutnya pilih tab Target Manager, kemudian pilih Add Database.
Pada jendela popup Create Database, isilah nama database, type dan lisensi sesuai kebutuhan. Jika sudah, pilih Create.
Selanjutnya akan tertampil database-database yang telah kita buat, pilih database yang akan kita unggahkan marker, kemudian pilih Add Target.
Pada popup Add Target pilih single Image, isi width dan namme sesuai kebutuhan. Kemudian klik Add. Image yang dimaksud adalah marker untuk aplikasi Augmented Reality kita
Jika proses upload berhasil, maka akan muncul keterangan bahwa marker kita telah aktif dan sudah dapat digunakan.

Pastikan marker yang Anda upload memiliki rating yang bagus, minimal tiga bintang. Nantinya akan mempengaruhi device dalam mengenali marker. Semakin bintangnya banyak, maka akan dengan mudah markernya dikenali (recognized). Selanjutnya pilih Download Database.
 Pada development platform pilih Unity Editor, terakhir pilih Download
 Pilih Assets > Import Package > Custom Package. Kemudian locate folder dimana Anda mendownload Databse tadi.
Pilih import untuk menambahkan database kedalam project.
Selanjutnya kita perlu merubah Image Targetnya. Pilih type Predefinied, Data Set pilih sesuai nama Database, Image Target diisi degan nama marker atau image yang sudah Anda Upload tadi. Jika proses Import database tadi berhasil, maka opsi-opsi tersebut sudah tersedia dalam dropdown masing-masing setting.
Selanjutnya adalah menambahkan objek 3D kedalam marker atau Image Target. Pada tutorial kali ini saya menggunakan sebuah objek 3D Led yang dibuat menggunakan 3D Blender. Jika Anda memakai objek dengan menggunakan Texture, pastikan Texturenya tersimpan satu folder dengan objeknya. Anda bisa googling untuk settingnya.
 Buat folder baru pada folder Assets dengan nama ‘Models’. Pilih objek 3D dengan ekstensi file .blend beserta texturenya, kemudian drag file-file tersebut kedalam folder Models.
Pilih objek LED 3D kemudian drag objek tersebut kedalam objek Image Target.
 Atur skala dan posisi objek sehingga proposional terhadap Image Target.
Ini opsional. Karena saya menggunakan objek LED, supaya terlihat realistik saya tambahkan efek lampu pada objek LED. Pilih Add Component pada objek LED, pilih effects > Halo. Kemudian tweak sesuai kebutuhan.
 Ini juga optional, Anda bisa mengaturnya nanti di Build Settings. Namun untuk kebutuhan debugging Anda harus setting terlebih dahulu pada jendela Game untuk orientasi layarnya. Pilih Portrait.
 Jangan lupa untuk mengaktifkan data set (database) yang telah kita import tadi. Pada objek ARCamera centang Load Data Set nama databse, kemduian centang juga ‘Active’.
Tambahkan objek Directional Light pada Scene supaya objek tidak terlihat gelap saat aplikasi mendeteksi marker.Untuk membuktikan apakah marker dapat terdeteksi oleh aplikasi sehingga dapat menampilkan objek 3D, Anda dapat memastikannya dengan cara memilih tombol play pada workspace Unity 3D, kemudian simpan marker atau image target Anda pada smartphone ataudi printed out. Kemdian arahkan image target tersebut kedepan webcam
Oke, sampai sini berarti aplikasi Anda sudah berhasil menampilkan objek 3D ketika kamera mendeteksi marker. Selanjutnya Build apliaksi tersebut untuk Platform Android
 Pilih file > Build Settings. Isi Company Name dan Product Name sesuai kebutuhan. Product Name adalah nama aplikasi yang akan tertampil ketika aplikasi diinstall di device Android
 Set juga bundler identifiernya supaya mempunyai domain / nama package yang unique
Pada pilihan keystore pilih saja Create New Keystore untuk keperluan debugging. Naamun jika Anda ingin mengunggah aplikasi tersebut ke playstore, maka Anda membutuhkan Keystore yang lengkap dengan Aliasnya.
pilih build kemudian save nama apk-nya sesuai kebutuhan. Terakhir silahkan install apk yang sudah dibuild tadi pada perangkat Android Anda. Siapkan juga markernya. Pada tutorial ini saya belum sempat printedout markernya, jadi saya siapkan markernya lewat laptop dan hasilnya adalah sebagai berikut

Minggu, 04 September 2016

DOWNLOAD N.D.X aka DOREMI

                                             lagu N.D.X aka DOREMI

                                                         download

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles